Penggunaan sistem manual dalam pencatatan rekam medis pasien dinilai tidak efektif. Karena terdapat risiko hilang dan rusaknya data. Selain itu, rekam medis manual menyulitkan dokter dan tenaga medis dalam pencarian data. Maka dari itu, diperlukan pembaruan sistem sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.24 Tahun 2022 tentang penggunaan rekam medis elektronik.
Pengenalan sistem digital untuk Fasilitas Kesehatan (Faskes) masih terus digencarkan. Hal ini dikarenakan sistem yang terbilang masih baru di kalangan dokter dan tenaga kesehatan. Maka dari itu, izidok menyelenggarakan webinar dalam rangka memperingati ulang tahun izidok ke-4 dengan tajuk “Dukung Integrasi Layanan Kesehatan dengan Digitalisasi Operasional Faskes”.
Webinar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan awareness terhadap pentingnya penggunaan sistem digital dalam operasional Faskes, serta pentingnya integrasi Satu Sehat. Kegiatan webinar dibawakan oleh dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., SpKO selaku dokter kesehatan olahraga, serta mengundang drg. Sabai Asmaraghrya selaku dokter gigi umum, dr. Moch. Fauzan Hamzah selaku dokter umum, dan dr. Richy Katili selaku dokter aesthetic.
Pada kegiatan webinar, dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., SpKO sebagai moderator membahas regulasi terbaru yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) perihal kewajiban digitalisasi operasional Faskes, baik untuk klinik maupun praktik mandiri. Dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber terkait pengalaman dalam menggunakan sistem digital dari izidok.
dr. Sabai Asmaraghrya sebagai dokter gigi, merasakan kemudahan dalam pencatatan rekam medis pasien. Salah satunya dengan fitur odontogram terbaru yang dirancang untuk memudahkan dokter gigi dalam melakukan pemeriksaan gigi pasien dengan lebih rinci untuk mencatat permasalahan setiap sisi gigi.
Di sisi dokter umum, dr. Moch. Fauzan Hamzah sangat merasakan kemudahan setelah menggunakan izidok selama tiga tahun. Dalam sehari, beliau dapat melayani hingga 250 pasien, sehingga penggunaan sistem rekam medis elektronik izidok sangat membantu operasional Faskes lebih efisien. Sistem antrean digital, pendaftaran pasien, pencatatan rekam medis lengkap dengan gambar, pengingat konsultasi otomatis, hingga pencatatan pembayaran yang terdigitalisasi banyak membantu dokter dalam melayani pasien.
izidok bukan hanya diperuntukkan bagi dokter umum dan dokter gigi saja, tetapi dapat digunakan oleh dokter aesthetic. Salah satu dokter aesthetic yang sudah menggunakan izidok adalah dr. Richy Katili. Beliau merasakan kemudahan dalam pengaturan antrean secara digital, pencatatan rekam medis, pembuatan resep digital, penjualan produk kecantikan, serta pembayaran yang tercatat lebih rapi.
Penerapan sistem digital untuk Faskes, berfungsi untuk memudahkan integrasi antara Faskes dengan BPJS Kesehatan dan Satu Sehat. Selain itu, digitalisasi memberikan kemudahan integrasi antar cabang klinik, bagi klinik besar yang memiliki beberapa cabang dalam satu manajemen.
Selama empat tahun, izidok menawarkan kemudahan mengatur operasional praktik bagi klinik maupun dokter praktik mandiri. Semula sebagai penyedia sistem rekam medis elektronik yang hanya menyediakan fitur untuk kebutuhan pencatatan rekam medis dan pemeriksaan. Kini, izidok telah bertransformasi menjadi Healthcare Information Management System yang membantu manajemen operasional Faskes, guna mendukung upaya digitalisasi Faskes di Indonesia.
Bagi Faskes yang belum menggunakan sistem digital, segera digitalisasi operasional Faskes dengan izidok! Sejawat dapat menghubungi marketing kami melalui WhatsApp 082217979782. Dukung digitalisasi operasional Faskes hanya dengan izidok!
Asisten Dokter hebat