Polusi udara adalah salah satu ancaman lingkungan terbesar menurut World Health Organization (WHO) yang memberikan dampak serius bagi kesehatan manusia di seluruh dunia. Polusi udara juga menjadi salah satu penyebab kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Bukan hanya membahayakan kesehatan, polusi udara juga berdampak pada pencemaran lingkugan.
Sumber polusi udara berasal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu sumber alami dan sumber buatan. Polusi yang dihasilkan oleh sumber alami adalah abu dari letusan gunung, kebakaran hutan, debu dari aktivitas alam, dan kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia ketika melakukan pembukaan lahan.
Sementara itu, polusi udara yang dihasilkan dari sumber buatan adalah emisi kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil pembangkit listrik, asap hasil perusahaan industri, pembakaran sampah, dan aktivitas penambangan. Kedua sumber polusi ini sama berbahayanya dan berisiko mengancam nyawa manusia.
Polusi udara menjadi penyebab penyakit yang perlu diwaspadai karena zat berbahaya yang dihasilkan dari polusi masuk ke dalam tubuh, akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. Berikut ini dampak polusi udara bagi kesehatan.
Hal pertama yang paling berdampak ketika terpapar polusi udara adalah adanya gangguan pada saluran pernapasan. Mulai dari batuk, terasa sesak napas, mengi, dan napas cenderung pendek. Lebih buruk lagi, polusi udara dapat menyebabkan bronkitis dan asma, terutama untuk anak dan lansia yang tinggi risiko terserang penyakit.
Polusi udara yang dihasilkan dari asap rokok dapat menyebabkan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit ini disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan dalam jangka panjang. PPO bersifat progresif, sehingga tidak bisa dipulihkan menjadi seperti semula.
Zat karsinogenik yang terkandung dalam polusi udara seperti karbon dioksida, partikel ozon, dan asap rokok dapat memicu penyakit kanker paru-paru jika dibiarkan terpapar terlalu lama. Penyakit ini menjadi yang paling meningkatkan risiko kematian akibat polusi udara.
Ibu hamil yang terpapar polusi udara rentan dengan risiko komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, dan yang terburuk adalah risiko kematian. Hal ini dikarenakan polutan dalam udara yang buruk dapat mengakibatkan peradangan, stres oksidatif, dan mengendap dalam plasenta janin.
Bukan hanya berisiko pada kesehatan ibu hamil, paparan polusi udara juga dapat menyebabkan perkembangan paru-paru pada anak menjadi terhambat. Hal ini membuat paru-paru tidak bisa berfungsi dengan optimal dalam tumbuh kembang anak. Lebih dari itu, polusi udara juga memberikan dampak negatif terhadap perkembangan otak.
Tidak hanya bahaya bagi paru-paru, paparan polusi udara dapat menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal tersebut dikarenakan zat berbahaya pada asap kendaraan, seperti karbon hitam dan nitrogen oksida dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
WHO menjelaskan, polusi udara dapat menyebabkan jutaan kasus kematian dini setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh penyakit kronis akibat paparan udara kotor secara terus menerus.
Polusi udara di masa sekarang ini memang sulit untuk dihindari. Akan tetapi, bukan berarti paparan polusi yang berbahaya bagi kesehatan tidak bisa dicegah. Ada banyak cara untuk mencegah dan meminimalisir risiko kesehatan akibat polusi udara. Berikut di antaranya :
Pohon dapat melindungi lingkungan dari paparan polusi udara. Apabila tinggal di rumah yang memiliki halaman, cobalah untuk menanam pohon. Pohon yang ditanam di sekitar rumah dapat memperlambat pencemaran udara karena menyerap partikel berbahaya yang terkandung dalam udara.
Penggunaan kantong plastik juga berkaitan dengan pencemaran udara. Hal tersebut karena plastik membutuhkan waktu yang lama untuk diurai, sehingga banyak yang melakukan pembakaran sampah. Oleh karena itu, kurangi penggunaan plastik untuk mencegah polusi udara, dan biasakan menggunakan kantong belanja yang bisa digunakan berulang.
Banyaknya penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya akan menambah polusi udara. Oleh karena itu, mulai biasakan untuk menggunakan transportasi umum agar turut berkontribusi dalam mencegah dan meminimalisir risiko pencemaran udara akibat polusi.
Olahraga kardio dapat membantu dalam mencegah risiko paparan polusi udara. Lakukan jalan kaki atau bersepeda secara rutin untuk membuat tubuh lebih sehat. Jalan kaki atau bersepeda di taman yang rimbun dengan pepohonan akan mengurangi risiko kesehatan akibat polusi udara.
Pencegahan risiko paparan polusi udara dapat dilakukan dengan membiasakan hemat energi. Mematikan lampu yang tidak digunakan, menggunakan AC dalam ruangan seperlunya, dan matikan aliran listrik yang tidak diperlukan. Kebiasaan menghemat energi, dapat mengurangi polusi udara.
Polusi udara menjadi permasalahan yang serius dan masih menjadi perhatian karena sangat memberikan dampak bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama menjaga kesehatan diri, keluarga, dan orang sekitar dari bahayanya polusi udara. Konsultasi terkait penyakit yang diakibatkan oleh polusi, dapat menghubungi dokter melalui layanan telekonsul izihealth.
Sumber :