Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang cukup berbahaya, dan saat ini kasusnya sedang meningkat. Ada banyak cara untuk mencegah DBD, salah satunya adalah vaksinasi. Vaksin dapat menurunkan risiko keparahan, dan mencegah infeksi berulang.
Jenis vaksinasi DBD yang paling umum digunakan adalah TAK-003 (Qdenga). Vaksin ini berisi empat jenis dengue hidup yang sudah dilemahkan. Qdenga terbukti efektif mencegah infeksi demam berdarah ringan maupun berat. Selain itu, vaksin jenis ini tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Vaksinasi DBD tidak bisa diterima oleh semua orang, melainkan ada syarat tertentu. Hal ini dikarenakan, beberapa jenis vaksin hanya diperuntukkan bagi orang yang belum pernah terinfeksi demam berdarah. Berikut ini syarat untuk mendapatkan vaksinasi DBD.
Vaksinasi DBD disarankan diberikan kepada orang dalam rentang usia 6 tahun sampai 45 tahun untuk hasil yang lebih efektif. Meski begitu, di beberapa negara vaksinasi DBD bisa diberikan untuk orang sampai usia 60 tahun, dengan jenis faskes tertentu.
Umumnya vaksinasi DBD hanya diberikan untuk orang yang belum pernah terinfeksi DBD. Akan tetapi, pada jenis vaksin tertentu, vaksinasi tetap bisa diberikan untuk orang yang sudah pernah terkena DBD. Vaksinasi dapat dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter, sesuai dengan kondisi tubuh.
Sebelum melakukan vaksinasi, perlu adanya pengecekan kondisi kesehatan tubuh terlebih dahulu. Apabila sedang mengalami demam atau flu, vaksinasi perlu ditunda. Selain itu, bagi orang yang mengidap gangguan sistem imun, dan pengonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, tidak disarankan untuk diberikan vaksinasi DBD.
Vaksinasi DBD bisa didapatkan di rumah sakit maupun fasilitas layanan kesehatan lainnya yang menyediakan layanan vaksinasi. Adapun beberapa tahapan yang dilakukan sebelum menerima vaksinasi DBD, berikut di antaranya.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah konsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis vaksin sesuai dengan riwayat kesehatan tubuh. Jenis vaksin yang bisa didapatkan adalah Qdenga, atau Dengvaxia. Selanjutnya, pilih fasilitas layanan kesehatan (faskes) untuk mendapatkan vaksinasi.
Lakukan pendaftaran di faskes yang dipilih sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Isi formulir pendaftaran dan lakukan pembayaran.
Setelah pendaftaran, selanjutnya akan dilakukan skrining kesehatan secara singkat untuk memastikan tubuh dalam kondisi sehat. Mulai dari mengukur suhu tubuh, menanyakan kondisi kesehatan, dan memeriksa riwayat alergi. Bagi penerima vaksinasi Dengvaxia, akan dilakukan tes serologi.
Setelah proses skrining kesehatan, kemudian dinyatakan sehat, dan bisa dilakukan vaksinasi. Tahap selanjutnya adalah penyuntikan vaksin yang dilakukan di bagian lengan atas. Proses penyuntikan cepat dan tidak menimbulkan sakit yang signifikan.
Setelah proses penyuntikan vaksin dilakukan, akan ada tahap observasi selama 15 - 30 menit. Hal ini dilakukan untuk memantau kemungkinan adanya efek samping langsung, seperti reaksi alergi. Apabila terdapat efek samping, akan ditangani lebih lanjut oleh tenaga kesehatan. Tetapi, bila tidak ada efek samping, maka akan dijadwalkan dosis lanjutan.
Vaksinasi DBD tidak cukup dilakukan satu kali. Terdapat dosis lanjutan untuk menguatkan sistem imun tubuh dari infeksi DBD. Vaksinasi Qdenga umumnya diberikan setelah tiga bulan dari dosis sebelumnya. Sedangkan vaksinasi Dengvaxia diberikan dengan jarak enam bulan dari pemberian vaksin sebelumnya.
Demam berdarah bukanlah penyakit yang perlu ditakuti. Tetapi pencegahannya tetap perlu dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi. Taati aturan pencegahan DBD untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Yuk, buat imun tubuh lebih kuat dengan vaksinasi demam berdarah!
Sumber :